SUMENEP, koranmadura.com – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sumenep, Madura, Jawa Timur, memastikan jemaah haji yang meninggal dunia di Mekkah akan mendapatkan asuransi, yang akan diserahkan kepada pihak keluarga.
“Setiap jemaah haji yang meninggal dunia pasti mendapatkan asuransi. InsyaAllah asuransinya penuh,” kata Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Sumenep, Moh. Rifa’i Hasyim tak menyebut nominalnya, Senin, 11 September 2017.
Asuransi tersebut akan diserahkan kepada pihak keluarga oleh pihak asuransi. Mengenai persyaratan yang harus dipenuhi, Rifa’i yakin semuanya telah terpenuhi. “InsyaAllah kalau persyaratannya sudah selesai,” tambah dia.
Seperti diketahui, satu jemaah haji asal Kabupaten Sumenep meninggal dunia di Mekkah beberapa waktu lalu karena mengidap penyakit paru-paru akut. Dia adalah Supihan, warga Desa Palasa, Kecamatan Talango, yang tergabung di kloter 59.
Menurut Hasyim, jenazah Supihan telah dimakamkan di Soraya, Mekkah. Mengenai barang-barang bawaannya, seperti sahara, tas paspor dan lain-lain, sudah dititipkan kepada jemaah haji lain yang menjadi ahli pihak keluarga.
Sejauh ini pihak Kemenag belum datang ke rumah duka. Menurut Hasyim, pihaknya akan berkunjung ke rumah Supihan besok. “Kami upayakan paling lambat besok pagi datang ke rumah duka,” tuturnya.
Sedangkan terkait rencana kedatangan jemah haji asal Sumenep tahun ini, menurut dia dijadwal menjadi dua hari. Kloter 58 dijadwalkan tiba di Bandara Juanda pada 26 September 2017. Sedangkan kloter 59 sehari berikutnya.
Seluruh seluruh jemaah asal kabupaten paling timur Pulau Madura saat ini posisinya masih di Mekkah. Mereka akan diberangkatkan ke Madinah untuk melaksanakan ibadah Arbain pada 17 September. “Alhamdulillah semuanya dalam keadaan sehat,” pungkasnya. (FATHOL ALIF/MK)