SUMENEP, koranmadura.com – Wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Pantai Lombang, Desa Lombang, Kecamatan Batang-Batang, Sumenep, Madura, Jawa Timur, masih rendah. Hingga Juli 2017 tercatat hanya 212 orang. Padahal seharusnya sebagai wisata berkelas internasional mampu memikat wisman lebih banyak lagi.
Berdasarkan data di UPT Wisata Pantai Lombang, Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Sumenep, pada Januari 2017 tercatat 36 wisman dan pengunjung nusantara sebanyak 3.114 orang.
Pada Februari ada 24 wisman, sedangkan pengunjung nusantara sebanyak 2.376 orang. Bulan berikutnya, Maret, ada 32 wisman, pengunjung nusantara mencapai 3.368 orang. Bulan berikutnya lagi, April, terdata 60 wisman dan pengunjung nusantara 3.415 orang.
Pada Mei terdata 24 wisman, pengunjung nusantara mencapai 4.301 orang. Juni, tercatat 5 wisman dan pengunjung nusantara ada 645 orang. Juli, ada 31 wisman, sedangkan pengunjung nusantara sebanyak 4.794 orang.
“Sejak Januari-Juli terendah pengujung Pantai Lombang di bulan Juni, karena bertepatan dengan bulan puasa,” kata kepala UPT Wisata Pantai Lombang, Anwar, Selasa, 5 September 2017.
Pantai Lombang termasuk salah satu destinasi wisata yang dikelola Pemerintah Daerah. Tahun ini ditargetkan menyuplai pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 60 juta lebih.
Guna memenuhi kewajiban itu, pihaknya terus melakukan terobosan. Salah satunya dengan menaikkan harga tiket pada hari-hari tertentu. Misalnya, saat lebaran dan perayaan tahun baru.
“Kalau hari-hari besar harga tiket kami patok Rp10 ribu per orang. Tapi kalau hari-hari biasa hanya Rp 2 ribu per orang,” tegasnya.
Dia berjanji akan terus berkarya sehingga target PAD bisa tercapai seperti tahun-tahun sebelumnya. “Tahun sebelumnya kami capai target. Semoga tahun ini bisa capai target lagi,” ujarnya. (JUNAIDI/RAH)