PAMEKASAN, koranmadura.com – Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Al-Anwari mengatakan objek wisata di Pamekasan sulit bersaing.
“Pamekasan itu memiliki keanekaragaman objek wisata dan keunikan budaya, tetapi belum mampu bersaing,” kata Al-Anwari, Rabu, 6 September 2017.
Menurut dia, salah satu penyebabnya tidak ada inovasi yang ditawarkan kepada wisatawan. “Mana inovasinya, gak ada kok. Semua objek wisata di Pamekasan gitu-gitu saja salama ini,” kritiknya.
Dia mencontohkan Talang Siring dan Jumiang. Politisi PKS ini merasa heran ketika melihat kondisi dua objek wisata tersebut tampak biasa-biasa saja, padahal sudah menggerus dana APBD senilai miliaran rupiah. “Tidak ada yang istimewa dari dua objek wisata itu,” terangnya.
Selain itu, di Pamekasan sebenarnya masih ada objek wisata lain namun diabaikan oleh pemarintah, yaitu wisata kuliner dan batik. “Selama ini pemerintah hanya fokus pada pengembangan wisata pantai Talang Siring dan Pantai Jumiang. Itu pun tidak maksimal,” tandasnya.
Bagi Al-Anwari, potensi wisata kuliner dan batik semestinya juga dikembangkan lebih serius, karena aset wisata sangat berharga bagi pemerintah daerah. “Kami minta Pamkab Pamekasan serius mengelola wisata, karena kalau sektor wisata itu maju, maka perekonomian masyarakat bisa terangkat dan kontribusi kepada Pemkab jelas, “ujarnya.
Saat dikonfirmasi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparibud) Pamekasan, Ahmad Sjaifudin berjanji akan terus berupaya mengembangkan seluruh wisata di Pamekasan. “Kami menargetkan karapan sapi, batik, kuliner, dan wisata lain bisa menarik wisatawan,” kata Ahmad Sjaifudin. (RIDWAN/RAH)