PAMEKASAN, koranmadura.com – Sebanyak 82 desa di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, dilanda kekeringan sejak pertengahan Agustus 2017. Koordinator Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, Budi Cahyono mengatakan berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur, kekeringan ini akan terjadi dua bulan ke depan.
“Puncak kekeringan diprediksi Oktober. November kemungkinam sudah turun hujan,” kata Budi Cahyono, Kamis, 7 September 2017.
Menurutnya, meskipun sudah turun hujan pada November, sumber air masih belum keluar sehingga aktivitas distribusi air kemungkinan terus berlanjut. “Biasanya kalau hujan pertama itu sumber air belum keluar. Jadi, tetap kita dropping,” ucapnya.
Pendistribusian air ke sejumlah daerah membutuhkan 7 armada setiap hari. Dengan rincian, empat armada milik BPBD dan tiga armada lainnya dibantu PDAM. “Kami sudah mulai mendistribusikan air ke wilayah dampak kekeringan,” jelasnya. (RIDWAN/RAH)