SUMENEP, koranmadura.com – Demi teripang, kesehatan terbuang. Tampaknya kalimat itu pas untuk menggambarkan kondisi kehidupan para penyelam tradisional di kepulauan Sumenep, Madura, Jawa Timur. Salah satunya di Desa/Pulau Tonduk, Kecamatan/Pulau Raas.
Seperti diketahui, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, saat ini ada sekitar 37 orang menderita lumpuh akibat menyelam untuk mencari teripang. Bahkan, 18 di antaranya dinyatakan lumpuh permanen. Kenapa bisa terjadi?
Kepala Dinkes Sumenep, A. Fatoni menjelaskan, kebanyakan pencari teripang di daerahnya menyelam tidak sesuai prosedur atau standar keselamatan. Mereka berani menyelam sampai di kedalaman sekitar 50 meter meski menggunakan alat seadanya.
“Biasanya mereka memakai diesel dan alat lainnya. Padahal terlalu banyak menghirup karbon dioksida (CO2) dan karbon monoksida (CO) bisa menyebabkan terjadinya kerusakan pada otak,” jelasnya.
Tak hanya itu, menurutnya menyelam terlalu dalam dengan tanpa menggunakan alat yang standar untuk keselamatan juga bisa menyebabkan terganggunya sistem saraf. “Ketika itu terjadi, akibat yang paling sering kelumpuan,” tambah Fatoni.
Perempuan Muda ini Rela Dipersunting Pria yang Sudah Lumpuh 19 Tahun
Fatoni mengklaim, pihaknya sudah memberikan sosialisasi terkait bahanya menyelam yang tak sesuai prosedur. Bahkan menurut dia mereka sudah tahu bahaya menyelam tanpa menggunakan alat yang standar.
“Cuma mungkin karena ada tekanan lain, tekanan ekonomi misalnya, sehingga mereka tetap mengerjakan (menyelam-red), tidak menghiraukan kesehatannya,” pungkasnya. (FATHOL ALIF/FAIROZI)