SAMPANG, koranmadura.com – Beserta rombongannya, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas tiba-tiba berkunjung ke kantor DPC PDIP Kabupaten Sampang yang berada di Jalan Merak, Kelurahan Gunung Sekar, Kecamatan Kota, Sabtu 28 Oktober 2017 sekitar pukul 14.00 WIB.
Kedatangan bakal calon wakil Gubernur Jatim ini juga disambut hangat oleh Bupati Sampang, Fadhilah Budiono dan segenap pengurus struktural DPC PDIP setempat, mulai Ketua DPC H Mohamad Norahmad, Wakil Ketua Iwan Effendi, Sekretaris Sunardi, Bendahara Anwar Sanusi, dan Wakil Ketua Bidang Kehormatan Partai sekaligus Ketua Tim Lima PDIP Sampang Nur Hasan.
Usai bertamu, Anas sapaan akrab Bupati Banyuwangi ini mengaku, kedatangannya ke kantor DPC PDIP hanya sebatas silaturahim secara personal sekaligus ingin mengetahui kondisi dan lokasi kantor DPC PDIP Sampang.
“Hari ini hanya silaturahmi dengan teman-teman struktural DPC PDIP Sampang secara hati ke hati. Saya mengisi acara forum wisuda di Desa Modung, kabupaten Bangkalan. Setelah ini (di kantor DPC) saya di undang ke Annuqayah, Guluk-guluk, Sumenep,” ucapnya kepada awak media.
Ditanya soal pencalonannya sebagai wakil Gubernur, Anas mengaku semuanya sudah berjalan. Bahkan pihaknya menyatakan untuk wilayah Madura diperlukan afirmative action untuk rencana pencalonannya, yaitu perlunya perhatian mengenai Infrastruktur dan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Kalau infrastruktur bagus saya kira iklim investasi diperbaiki semuanya akan tumbuh. Tapi tentunya tidak boleh meninggalkan karakter Madura, yakni Kiai dan pesantren merupakan bagian penting kultur madura,” katanya.
Disinggung perpaduan antara dua partai pengusung yakni PKB dan PDIP yang selama ini mempunyai image berbeda oleh sebagian besar masyarakat, Anas belum bisa memberikan penjelasan secara mendalam. Hanya saja dirinya berharap semua berjalan kondusif.
“Saya tidak mau masuk terlalu dalam, tetapi koalisi ini ada NU dan PDIP. Saya rasa ini representasi masyarakat di Jawa Timur, termasuk saya dan Gus Ipul yang sama-sama dulu menjadi aktivis di organisasi di NU,” jelasnya.
Sedangkan untuk deklarasi akbar di Madura, dirinya tetap memasrahkan kepada partai. “Saya pasrah sama partai,” ujarnya singkat. (MUHLIS/FAIROZI)