SUMENEP, koranmadura.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengimbau warga untuk mewaspadai potensi terjadinya bencana longsor saat musim penghujan. Utamanya bagi warga yang berada di daerah rawan kekeringan.
“Memasuki peralihan musim kali ini rawan terjadi bencana alam, salah satunya tanah longsor. Itu biasanya terjadi di daerah rawan kekeringan,” kata Kepala BPBD Sumenep, Abd. Rahman.
Berdasarkan data di BPBD, terdapat 28 desa di 13 kecamatan yang masuk dalam daerah rawan kekeringan, yaitu Kecamatan Pasongsongan, Batuputih, Dasuk, Batang-Batang, Rubaru, Ganding, Lenteng, Saronggi, Bluto, Batuan, Pragaan, Nonggunong, dan Giligenting.
Tidak hanya itu, potensi terjadinya pohon tumbang sangat besar.”Jadi potensi bencananya itu sangat memungkinkan, makanya kami harap masyarakat tetap waspada,” terangnya.
Untuk diketahui, Selasa, 17 Oktober 2017 peristiwa mengenaskan terjadi di Dusun Manjingan Timur, Desa Larangan Kerta, Kecamatan Batuputih. Latif meninggal dunia setelah tertimbun reruntuhan tebing batu (bahan bangunan). (JUNAIDI/MK)