SUMENEP, koranmadura.com – Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (Dispertahotbun) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Bambang Heriyanto tampaknya tak bisa menahan emosinya saat pihaknya dituding bermental bos oleh mahasiswa saat melakukan audiensi, Rabu, 11 Oktober 2017.
Audiensi Lima Sumenep dengan Dispertahotbun setempat terkait realisasi program kartu tani yang dinilai dipaksakan. Awalnya, audiensi berjalan biasa-biasa saja. Tak tampak ada ketegangan di antara kedua belah pihak.
Suasana memanas saat mahasiswa menilai penyuluh pertanian bermental bos. Indikasinya, mereka enggan “menjemput bola”. Sehingga masih banyak petani belum mendapat kartu tani sebagai syarat mendapat pupuk bersubsidi.
Sebagai pelayan masyarakat, menurut mahasiswa mestinya penyuluh tidak memosisikan diri sebagai bos, tapi harus lebih aktif turun ke lapangan memastikan semua petani sudah mendapat kartu tersebut. Sehingga para petani tidak kesulitan mendapatkan pupuk.
Dinilai seperti itu, tampaknya Bambang mulai naik pitam. Bahkan sampai menggebrak meja di depannya. Sampai-sampai dia juga mengajak mahasiswa turun ke lapangan saat itu juga. Seluruh akomodasi akan ditanggung pihaknya.
“Saya macannya lapangan, Mas! Sampean mau nantang saya? Ayo kita turun kita ke lapangan. Ayo sekarang! Saya layani, makan siang, makanan, kalau perlu tidur di hotel, saya layani,” tandasnya. (FATHOL ALIF/MK)