KORANMADURA.COM – Petroliam Nasional Berhad (Petronas), perusahaan migas asal negeri Jiran Malaysia kini sedang menggali dua sumur tambahan di lapangan minyak dan gas Bukit Tua blok Ketapang. Lapangan minyak dimaksud berada di lepas pantai utara pulau Madura. Tepatnya di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.
Senior Manager Corporate Affairs and Administrative PC Muriah, Andiono Setiawan berharap dua sumur tersebut bisa mendorong peningkatan produksi migas Petronas di Lapangan Ketapang hingga 50 Million Standart Cubic Feet Per Day (MMSFD).
“Dua sumur tersebut kami targetkan rampung pada Februari 2018. Kami berharap, dengan dua sumur itu produksi minyak dapat digenjot hingga 20.000 barel per hari (bph), dan produksi gas hingga 50 mmsfd,” kata Andiono, kepada wartawan dalam kegiatan Media Gathering Petronas 2017, Rabu, 27 September lalu.
Saat ini, lanjutnya, dari lapangan migas itu kegiatan operasi Petronas hanya mampu memproduksi gas 37 mmsfd, dan produksi minyak berkisar di angka 15.000 bph dengan ekpslorasi sebanyak lima sumur.
Selama ini hasil produksi lima sumur di lapangan Bukit Tua Petronas itu dialirkan ke PT PLN untuk mendukung penyediaan listrik di Jawa Timur melalui PT Petrogas Jatim Utama (PJU), BUMD milik Pemprov Jatim.
Sebelumnya, dalam kontrak kerja sama dengan PT PJU, Petronas berkomitmen untuk memaksimalkan suplai gas hingga 50 mmsfd, namun kini masih sekitar 37 mmsfd.
Lapangan migas Bukit Tua Wilayah Kerja (WK) Ketapang berada di Pantai Utara Pulau Madura, Jawa Timur, dan penggarapan lapangan itu menjadi bukti Petronas untuk mendukung investasi sektor hulu migas di Indonesia.
Sebelumnya, WK Ketapang resmi ditandatangani sebagai kontrak “Production Sharing Contract (PSC) antara Petronas dengan Pemerintah Indonesia melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pada 11 Juni 1998.(beth/ant/rah)