SUMENEP, koranmadura.com – Program kelistrikan di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, perlu digenjot. Hingga saat ini elektrifikasi di wilayah kabupaten paling timur Madura itu masih mencapai sekitar 54 persen. Berarti masih ada 46 persen lagi belum tersentuh listrik.
Masalah ini perlu mendapat perhatian lebih serius pemerintah, karena listrik sangat dibutuhkan. “Kami berharap pemerintah, mulai dari pemerintah daerah hingga pusat mengalokasikan anggaran lebih banyak lagi untuk program kelistrikan di Sumenep,” kata Hairul Anwar, Ketua DPC Aklindo Sumenep.
Menurutnya, jika tak memungkinkan dianggarkan melalui APBD, pemerintah harus bisa menjalin kerja sama yang baik dengan perusahaan-perusahaan minyak dan gas (migas) di daerahnya.
“Pemerintah juga bisa bekerja sama dengan perusahaan migas yang ada. Paling tidak mereka bisa ikut mengalokasikan berapa persen dari hasil migas yang didapat. Khususnya untuk wilayah kepulauan,” tambah dia.
Menurut Hairul, idealnya satu rumah tangga di Sumenep bisa menikmati 450 VA. Namun kenyataannya, di kepulauan sejauh ini hanya bisa menikmati listrik untuk penerangan. Itu pun masih sangat terbatas karena sumber energinya belum maksimal.
Di Sumenep masih banyak wilayah yang belum tersentuh aliran listrik. Hal ini menempatkan Sumenep di posisi paling rendah elektrifikasinya dibandingkan tiga kabupaten lain di Madura. (FATHOL ALIF/RAH)