SUMENEP, koranmadura.com – Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Asosiasi Kontraktor Ketenagalistrikan Indonesia (Aklindo) Sumenep, Madura, Jawa Timur, Hairul Anwar menyebutkan, kebutuhan terhadap listrik di daerahnya masih terpenuhi sekitar 54 persen.
Sehingga sampai sekarang di kabupaten paling timur Pulau Madura ini masih ada 46 persen daerah belum teraliri listrik. “Di Sumenep ini ada 54 persen elektrifikasinya. Berarti masih ada 46 persen yang belum teraliri listrik,” ujarnya, Kamis, 26 Oktober 2017.
Dari 46 persen daerah yang belum teraliri listrik, menurutnya paling banyak berada di wilayah kepulauan. Bahkan, dia menyebut ada salah satu pulau yang wilayahnya nyaris 100 persen belum teraliri listrik.
“Untuk memenuhi kebutuhan listrik, mereka (masyarakat di pulau dimaksud) menggunakan listrik swasta yang harganya jauh lebih mahal dari listrik PLN,” papar dia tak menyebut nama pulaunya.
Lebih lanjut, Hairul mengatakan bahwa elektrifikasi di Sumenep terendah dibandingkan dengan tiga kabupaten lain di Madura. Bahkan di Jawa Timur. “Karena Sumenep ini memang terdiri dari banyak kepulauan,” pungkasnya.
Pemerintah setempat mengaku akan terus berupaya mengaliri daerah-daerah yang belum teraliri listrik hingga sekarang. Agar masyarakat yang belum menikmati listrik bisa menikmatinya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sumenep, Ahmad Masuni mengatakan, tahun depan pihaknya mengajukan anggaran untuk kelistrikan sebesar Rp 10 miliar. “Untuk kelistrikan di tahun 2018 kami mengusulkan anggaran 10 miliar,” katanya beberapa waktu lalu. (FATHOL ALIF/FAIROZI)