SUMENEP, koranmadura.com – Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, A. Busyro Karim mengurai sejumlah tantangan besar yang dihadapi daerahnya di usinya yang ke-748. Di antanya ialah persoalan keamanan.
“Sekarang tantangan di sektor keamanan sangat luar biasa,” ujar orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep itu usai menjadi inspektur upacara peringatan Hari Jadi Sumenep ke-748 di halaman kantor Bupati Sumenep, Selasa, 31 Oktober 2017.
Keamanan disebut sebagai tantangan luar biasa, di antaranya karena belakangan masyarakat, khususnya para generasi muda di kabupaten paling timur Pulau Madura ini sudah banyak disuguhi tontonan-tontonan kekerasan.
“Karena itu, saya berharap di usinya yang semakin tua, di Sumenep ini aman. Aman dari segalanya. Termasuk aman dari radikalisme, misalnya,” harap mantan Ketua DPRD Sumenep ini.
Selain keamanan, tantangan lainnya ialah kejujuran semua pihak dalam membangun kabupaten Sumenep. Sehingga tak hanya tampak baik di depan, tapi di belakangan ternyata bobrok.
“Ke depan kami ingin semuanya jujur. Tidak hanya pemerintahnya, tapi juga masyarakat. Termasuk wartawannya,” pungkasnya.
Seperti diketahui, selama tahun 2017 di Kabupaten Sumenep sudah beberapa kali terjadi tindak kriminal yang sampai memakan korban jiwa. Kasus terakhir yang sempat menjadi atensi masyarakat luas ialah kasus pembunuhan yang menimpa siswi salah satu MTs di beberapa waktu lalu.
Ironisnya, dalam kasus ini korban dan pelaku yang berhasil diuangkap aparat kepolisian masih tergolong muda. Korban atas nama Alisa Hariyani masih berusia 14 tahun. Sementara pelaku yang diketahui bernama Didik Sugiyanto masih berusia 20 tahun.
Selain pembunuhan, kasus pencurian dengan kekerasan (curas), pemerkosaan, pencurian kendaraan bermotor (curanmor), pencurian hewan (curwan), dan narkotika juga tak jarang terdengar. (FATHOL ALIF/MK)