SUMENEP, koranmadura.com – Kekurangan tenaga penyuluh pertanian di lingkungan kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, hingga kini belum teratasi.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (Dispertahotbun) Sumenep, Bambang Heriyanto mengungkapkan saat ini di kabupaten paling timur Pulau Madura hanya ada 129 tenaga penyuluh pertanian.
Jumlah tersebut masih tidak ideal. Harusnya, sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian, tiap desa memiliki satu penyuluh. Di Sumenep terdapat 332 desa. Jadi, tenaga penyuluh mestinya sebanyak itu.
Bahkan, di beberapa kecamatan tidak ada tenaga penyuluh sama sekali. Seperti di Kecamatan Raas dan Masalembu. Akibatnya, satu penyuluh harus melayani tiga sampai empat desa.
Menurut Bambang, kekurangan tenaga penyuluh di daerahnya sudah berlangsung sejak lama. “Sudah sejak dulu (kekurangan). Tidak hanya di Sumenep, tapi di banyak daerah,” dalihnya.
Solusinya, ke depan Dispertahotbun akan mengusulkan kepada pemerintah pusat agar ada pengangkatan tenaga penyuluh pertanian. “Kedua, harus ada rekrutmen penyuluh swadaya,” ujarnya. (FATHOL ALIF/RAH)