SUMENEP, koranmadura.com – Komisioner Pengawas Pemilu Kabupaten (Panwaskab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, diterpa isu bagi-bagi jatah panwascam. Hal ini diungkapkan oleh Ketua IKA UINSA Koorda Sumenep, Hambali Rasidi.
Menurut Hambali, di antara komisioner saling bersepakat untuk mengisi penuh orang-orang pilihannya di kecamatan tertentu.
“Saya dengar kabar di Kecamatan Gili Genting dan Bluto. Disepakati akan diisi penuh orangnya Hosnan. Begitu juga di Kecamatan Gayam, sudah disepakati akan diisi full orangnya Wahyu,” ujarnya.
Dia mengaku banyak menerima pengaduan pasca hasil tes tulis Rekrutmen Panwascam beberapa waktu lalu dan merasa risih dengan kabar miring itu.
“Saya disodori banyak nama yang bakal lulus sebagai anggota Panwascam. Termasuk yang di Kecamatan Gili Genting, Gayam, dan kecamatan lainnya. Semoga nama-nama yang beredar ini tidak benar. Kalau nama-nama yang beredar benar lulus di tiga besar, lantas saya harus ngomong apa? Apakah saya harus katakan Rekrutmen Panwascam Sumenep transparan dan jurdil, gitu?” sambungnya.
Temuan lain disampaikan aktivis Sumenep Independen, Sahrul Gunawan. Dia menyatakan muncul dugaan Kecamatan Gili Genting dan Bluto menjadi pilihan booking Hosnan karena Ketua Panwaskab Sumenep ini kelahiran Gili Genting dan menikah ke Bluto. Sedangkan Wahyu diketahui memiliki istri di Kecamatan Gayam.
“Ini isu yang saya dengar. Semoga kabar ini salah yang dibuktikan dengan hasil pengumuman tiga besar bukan orang-orang yang ramai dibicarakan untuk lulus,” timpalnya.
Selain itu, masih kata Sahrul, diduga ada barter atau ditukar orang-orangnya. “Isunya begitu. Ada yang saling tukar, Kecamatan A ditukar dengan Kecamatan B. Bahkan setiap Komisioner memiliki koordinator untuk meloloskan orang-orangnya,” tambah Sahrul.
Sebelumnya, Ketua Panwaskab Sumenep, Hosnan Hermawan mengklaim sudah berupaya maksimal dalam pelaksanaan tahapan rekrutmen. “Nama-nama enam besar yang lulus murni hasil tes tulis. Yang beredar di luar itu, kan hanya isu. Peserta yang lolos itu sudah sesuai dengan hasil tes,” tuturnya.
Ditambahkan Hosnan, dari enam peserta yang dinyatakan lulus di masing-masing kecamatan tidak satu pun titipan dari pihak mana pun, karena pihaknya berpatokan pada tes tulis. (MADANI/RAH)