SUMENEP, koranmadura.com – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, berencana menjadikan Desa Pakandangan, Kecamatan Bluto, sebagai kampung batik di tahun 2018.
Itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Sumenep, Sufiyanto. “Tahun 2018 kami canangkan ada kampung batik. Kampung batik yang kami canangkan di Pakandanga,” ungkapnya, 2 Oktober 2017, bertepatan dengan Hari Batik Nasional.
Pakandangan dicanangkan sebagai kampung batik karena melihat para leluhur desa tersebut. Selain faktor tersebut, menurut dia, perkembangan batik di Pakandangan dari hari ke hari terus meningkat.
Menurutnya, saat ini jumlah pembatik di kabupaten paling timur Pulau Madura ini sudah banyak. Sekitar 200 orang lebih. “Kalau jumlah pastinya saya tidak hafal,” tambah mantan Kabag Humas dan Protokol Setkab Sumenep itu.
Dikatakan, batik merupakan salah satu warisan leluhur yang diakui dunia internasional dari Indonesia selain keris dan wayang. Sumenep juga ingin ikut mendukung hal itu. “Tapi kami dari Disparbudpora lebih kepada sisi budayanya. Tidak ke aspek industrinya” tegasnya.
Sofi mengklaim, setiap tahun pihaknya sudah melakukan pembinaan membatik kepada para pemuda di daerahnya. “Saya ingin membatik itu menjadi bagian dari kreatifitas mereka,” pungkasnya. (FATHOL ALIF/MK)