LAS VEGAS, koranmadura.com – Pelaku penembakan brutal di Las Vegas, Amerika Serikat, Stephen Paddock diyakini telah menyewa seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) beberapa hari sebelum penembakan. Kepolisian kini tengah mewawancarai sejumlah wanita panggilan untuk menyelidiki motif perbuatan sadis Paddock.
ABC News, Sabtu, 7 Oktober 2017, melaporkan bahwa kepolisian telah memastikan bahwa seorang wanita yang terlihat bersama Paddock beberapa hari sebelum penembakan brutal pada Minggu (1/10) lalu adalah seorang pekerja seks.
Seorang pejabat yang enggan disebut namanya mengatakan, secarik kertas berisi beberapa nomor telepon ditemukan di dalam kamar hotel Mandalay Bay yang ditempati Paddcok. Kepolisian tengah menyelidiki pemilik nomor-nomor telepon tersebut.
Pejabat tersebut juga menuturkan, Paddock juga telah belasan kali mengikuti tur kapal pesiar dalam beberapa tahun terakhir. Sebagian besar perjalanan kapal pesiar tersebut diikutinya bersama kekasihnya, Marilou Danley. Dalam perjalanan kapal pesiar itu, Paddock setidaknya telah satu kali berlayar ke Timur Tengah.
Paddock menembak mati 58 orang dan melukai lebih dari 500 orang lainnya dalam aksi kejinya pada Minggu (1/10) malam lalu. Dari atas kamarnya di lantai 32 hotel Mandalay Bay, dia menembak membabi-buta para penonton konser musik di seberang hotel.
Hingga kini kepolisian AS belum mengetahui motif penembakan paling mematikan sepanjang sejarah modern AS tersebut. Sejauh ini yang telah diketahui adalah bahwa Paddock telah merencanakan aksi kejinya dengan matang.
Pria berumur 64 tahun itu memesan kamar hotel yang menghadap festival musik, membawa 23 senjata api ke dalam kamar hotelnya, yang belasan di antaranya telah dimodifikasi sehingga bisa terus menembak dengan cepat seperti senjata otomatis. Dia juga telah memasang kamera di dalam kamarnya dan di lorong hotel dekat kamarnya sehingga dia bisa mengawasi jika ada petugas yang mendekati kamarnya. (detik.com/ita/rah)