SUMENEP, koranmadura.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengklaim telah membuat peta rawan bencana jelang musim penghujan. Namun, peta daerah rawan bencana tersebut masih mengacu pada tahun lalu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Abd. Rahman Riadi mengatakan, sesuai prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), awal November bulan depan sudah masuk musim penghujan.
Mengaca kepada tahun-tahun sebelumnya, pada saat musim penghujan, bencana alam yang biasanya terjadi di antaranya tanah longsor, banjir, dan puting beliung.
“Kami sudah membuat peta rawan bencana. Tapi kami tetap mengacu kepada peta rawan bencana tahun lalu. Di antaranya Desa Pragaan Laok, Basoka, dan Payudan Daleman,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga mengaku telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat di beberapa daerah rawan bencana tersebut agar lebih siap jika nantinya memang betul-betul terjadi bencana.
Menurut Rahman, BPBD tetap mengacu kepada peta daerah rawan bencana tahun lalu karena pihaknya tidak bisa memprediksi terjadinya bencana. “Bencana itu tidak bisa diprediksi,” pungkasnya. (FATHOL ALIF/MK)