SAMPANG, koranmadura.com – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, dinilai tidak optimal menjalankan tugasnya. Sebagai buktinya, sejumlah warung di area beberapa lembaga pendidikan di wilayah tersebut yang menjadi tempat nongkrong orang-orang berseragam sekolah saat jam aktif belajar, tampak tak ditertibkan.
Penilaian itu langsung ditanggapi Kepala Satpol PP Kabupaten Sampang, Hadi Kusno melalui Kabid Penegakan Perda dan Ketertiban Umum Choirijah. Dia mengaku hingga saat ini tidak mendapat koordinasi dari siapa pun, kecuali hanya ada satu lembaga sekolah.
“Hanya SMKN 2 yang berkoordinasi dengan kami. Selain itu tidak ada pihak sekolah yang berkoordinasi. Mengenai kabar ada warung di belakang SMKN 1 ramai jadi tempat tongkrongan, kami baru dengar. Selama ini baik dari masyarakat maupun pihak sekolah tidak ada laporan,” kilahnya.
Lagipula, lanjut Choirijah, di instansinya tidak ada anggaran khusus untuk operasi patroli ke sejumlah lembaga sekolah. Meskipun begitu, dia berjanji pada November 2017 akan mengagendakan operasi ke sejumlah sekolah untuk memberikan pembinaan.
“Di sini tidak ada anggaran apa-apa. Padahal di daerah lainnya ada anggarannya. Tidak tahu kalau tahun depan. Makanya, dalam bentuk kepedulian kita, kami mau ke sekolah-sekolah setiap Senin saat siswa upacara. Paling nanti Pak Kasatpol PP, Kabid, untuk memberikan pembinaan. Senin depan, kami mulai pertama ke SMP Camplong. Kami bekerja berbasis anggaran,” tandasnya. (MUHLIS/RAH)