SUMENEP, koranmadura.com – Hingga saat ini jumlah tenaga pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, belum sesuai kebutuhan.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sumenep, Aminullah mengungkapkan, jumlah tenaga pendamping PKH di daerahnya sekarang masih 170 orang. Idealnya sebanyak 220 tenaga pendamping.
Dia menjelaskan, kurangnya tenaga pendamping PKH di Sumenep karena ada beberapa pendamping desa yang mengundurkan diri. Salah satu alasannya yang bersangkutan diterima di pekerjaan lain.
Untuk menutupi kekurangan tenaga pendamping PKH, Dinsos tidak bisa melakukan rekrutmen sendiri. Menurut dia pemerintah daerah tidak memiliki kewenangan untuk itu.
“Rekrutmen pendamping PKH langsung pemerintah pusat. Bukan kami. Masyarakat yang ingin mendaftar bisa langsung melalui aplikasi di android,” ujarnya, Kamis, 19 Oktober 2017.
Minul, sapaan akrab Kepala Dinsos Sumenep menjelaskan, pendamping PKH merupakan kepanjangan tangan pemerintah pusat mendampingi peserta PKH. Memfasilitasi mereka mengakses layanan fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, dan kesejahteraan sosial lainnya. (FATHOL ALIF/FAIROZI)