SUMENEP, koranmadura.com – Dengan berbagai pertimbangan, salah satunya program Satu Desa Minimal Satu Pangkalan, pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengusulkan tambahan kuota elpiji ukuran 3 kg sebanyak 30 persen untuk tahun depan.
Tahun ini, kabupaten paling timur Pulau Madura mendapat kuota 6,3 juta lebih tabung elpiji ukuran melon. Pemerintah berharap usulan tambahan kuota tersebut terpenuhi. Mengingat pertumbuhan realisasi penyaluran elpiji di Sumenep semakin tinggi. Hal itu bisa dilihat dari realisasi penyaluran elpiji sejak 2013 hingga 2016.
Sesuai data di Bagian Perekonomian Setkab Sumenep, realisasi penyaluran elpiji 3 kg pada 2013 hanya 3,065.040 tabung. Kemudian meningkat menjadi 4.436.240 pada 2014. Pada 2015, realisasi penyaluran elpiji 3 kg tak ada peningkatan dari tahun sebelumnya. Baru pada 2016 meningkat menjadi 6,026.400 tabung.
Selain itu, kondisi geografis Sumenep yang memiliki wilayah kepulauan juga perlu dipertimbangkan. Dari 27 kecamatan, 9 di antaranya berada di kepulauan. Butuh ketersediaan stok yang cukup, agar tidak sampai terjadi kelangkaan sehingga potensial berimbas kepada lonjakan harga.
“Pertambahan penduduk, perkembangan sosial ekonomi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumenep juga menjadi salah satu pertimbangan,” ujar Kepala Bagian Perekonomian Setkab Sumenep, Mustangin, melalui stafnya, Suhermanto. (FATHOL ALIF/RAH)