SAMPANG, koranmadura.com – Akibat Madura United FC dihadiahi sanksi empat pertandingan home tanpa suporter oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, padahal klub sepak bola itu tengah mengejar gelar juara liga 1 2017, suporter fanatiknya dari empat kabupaten se-Madura menggelar aksi galang koin di perempatan jalan barisan, Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kecamatan Kota, Kamis, 26 Oktober 2017 sekitar pukul 15.30 wib. Aksi itu sebagai bentuk kritik atas PSSI.
Empat suporter Madura ini tergabung dalam Suporter Madura Bersatu. Masing-masing K-Cong Mania (Bangkalan), Trunojoyo Mania (Sampang), Tretan Dhibik (Pamekasan), dan Peccot Mania (Sumenep). Hasil koin direncanakan bakal diserahkan kepada pihak manajemen Madura United FC karena didenda sebesar Rp 120 juta.
“Ini sebagai bentuk kepedulian kami para suporter untuk Madura United FC karena sanksi yang diberikan PSSI,” ucap Deaz Trengganu Humas Trunojoyo Mania kepada awak media.
Menurutnya, sanksi yang dikeluarkan pihak PSSI dinilai tanpa pedoman khusus. Oleh karena itu, pihaknya akan terus melakukan aksi hingga di tubuh PSSI terjadi perubahan. “Sekali lagi ini aksi kritikan kami kepada PSSI. Karena dengan sanksi yang diberikan kepada Madura United FC, justru mempersempit meraih gelar juara,” tudingnya.
Ditambahkan Dirijen K-conk Mania, Mimit (37) mengatakan pihaknya menyesalkan main hakim itu. Menurutnya, sanksi yang dikeluarkan PSSI bukan edukasi yang baik, karena membunuh karakter para pemain dan para suporter.
“Jika dibandingkan dengan supoter lainnya, itu lebih parah daripada kami, tapi kenapa mereka dibiarkan. Kami menduga PSSI tidak menginginkan Madura United FC meraih gelar juara Liga 1 2017. Ini sangat jelas kan, dengan sanksi itu mempersempit ruang gerak Madura United FC,” tudingnya. (MUHLIS/RAH)