SAMPANG, koranmadura.com – Sekjen Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sampang, Madura, Jawa Timur, Mahrus Zamroni menegaskan secara organisasi NU tidak boleh terlibat politik praktis, termasuk memberikan dukungan terhadap salah satu kandidat di pilkada 2018, baik di pilgub Jatim maupun pilbup setempat.
“Meskipun di situ ada kader NU, seperti yang ramai dibicarakan sekarang, yaitu Gus Ipul dan Ibu Khofifah, NU tidak bisa dibawa untuk mendukung salah satu bakal calon tersebut. Itu tegas sudah disampaikan oleh Ketua Umum PBNU,” kata Mahrus Zamroni, Jumat, 20 Oktober 2017.
Akan tetapi, kata Mahrus, secara individu baik santri maupun kader NU dibolehkan berkiprah di bidang politik dengan tetap menjunjung nilai-nilai kepesantrenan, seperti kejujuran, sportivitas, amanat, dan tabligh.
Sementara Wakil Ketua PCNU Sampang KH. Nuruddin menyatakan keterlibatan para santri maupun alumni pondok pesantren dalam urusan politik pada hakikatnya untuk mempertahankan NKRI. Diinginkan negara Indonesia jadi kondusif sehingga memberikan keamanan dan kenyamanan dalam beribadah.
“Hanyalah sebagai perantara untuk kami berbangsa dan bernegara. Untuk itu, pondok pesantren memutuskan para santrinya atau alumninya ada yang masuk ke eksekutif dan legislatif,” tegasnya. (MUHLIS/RAH)