SUMENEP, koranmadura.com – Jelang tahun kunjungan wisata atau Visit Sumenep Years (VSY) 2018, bukan hanya mahasiswa yang pesimis program tersebut akan berjalan maksimal. Budayawan juga merasa demikian.
Salah seorang budayawan di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Syaf Anton, mengaku tidak yakin program pemerintah itu akan berjalan optimal. “Kami lihat persiapan pemerintah kurang maksimal. Oleh karenanya saya khawatir di tahun 2018 program tersebut tidak akan bisa terlaksana sesuai rencana,” katanya, Senin, 27 November 2017.
Dalam hal sara prasarana saja, menurutnya, belum tampak ada pembenahan yang cukup serius untuk sebuah wisata. Belum lagi konten yang akan disuguhkan kepada wisatawan.
“Konten lokal yang akan diberikan kepada wisatawan itu apa? Karena tidak mungkin wisatawan itu datang ke Sumenep, lebih-lebih wisatawan mancanegara hanya untuk melihat pantai kemudian pulang. Itu tidak mungkin,” tegasnya.
Untuk itu, sambungnya, selain terus membenahi sarana dan prasarana, pemerintah ke depan juga perlu mempersiapkan konten lokal yang ingin disuguhkan kepada wisatawan. Seperti pertunjukan seni tradisi dan lainnya. “Selama ini sepertinya belum (ada yang mengarah) ke sana,” tambah dia.
Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Sumenep, Sufiyanto, mengungkapkan, selama ini pihaknya sudah banyak berbuat dalam rangka mempersiapkan VSY 2018. Sarana dan prasaran di lokasi-lokasi wisata terus dibenahi.
Bahkan, tahun depan pihaknya mengaku akan membangun dermaga di Pulau Gili Iyang, salah satu destinasi wisata unggulan VSY 2018. ‘Di Gili Iyang nanti akan dibangun dua dermaga, di Bancamara dan Banraas. Kami sudah siap,” ungkapnya. (FATHOL ALIF/BETH)