SUMENEP, koranmadura.com – Akibat derasnya hujan yang terjadi siang tadi, sejumlah rumah warga di Jalan Imam Bonjol, Desa Pamolokan, Kecamatan Kota Sumenep, Madura, Jawa Timur, dilanda banjir, Senin, 13 November 2017.
Meluapnya bajir itu diduga akibat pekerjaan proyek drainase tidak selesai. Sehingga saluran air tidak berfungsi dan meluap ke rumah-rumah warga.
Agus salah satu warga yang tinggal di Jalan Imam Bonjol menjelaskan sebelum perbaikan drainase dilakukan di daerahnya tidak pernah mengalami banjir. “Air meluap karena tersumbat material proyek,” kata Agus.
Saat ini kata Agus, pekerjaan proyek yang dibiayai melalui APBD tingkat II senilai Rp198.500.000 itu hampir selesai, hanya tersisa sekitar 4 meter. Pekerjaan tersebut dilakukan oleh CV Masa dibawah kendali Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya.
Oleh sebab itu, pihaknya berharap rekanan segera menyelesaikan pekerjaan tersebut. Sehingga kedepan rumah warga tidak lagi jadi sarang banjir saat hujan. “Mestinya kontraktor segera menyelesaikan sebelum musim penghujan. Jika dikerjakan saat musim penghujan dikhawatirkan tidak maksimal,” tegasnya.
Sementara Kepala Bidang Penataan Bagunan dan Lingkungan dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Sumenep, Sutrisno menyebut pekerjaan proyek tersebut sudah selesai.
Mengenai sisa anggaran sekitar 4 meter itu, dirinya tidak mengakui karena anggaran tersebut hanya cukup sesuai hasil pekerjaan saat ini. Sehingga rekanan tidak dimungkinkan akan melakukan pekerjaan kembali.
“Kalau dikatakan masih ada sisa pekerjaan sekitar 4 meter, itu tidak benar, karena memang batasnya disitu,” terangnya.
Sementara terkait terjadinya banjir, Tris sapaan akrab Sutrisno menganggap biasa. Sebab, sejak beberapa tahun lalu di Jalan Imam Bonjol menjadi langganan banjir.
“Jadi bukan karena pekerjaan yang tidak tuntas, namun di daerah tersebut jauh sebelum proyek dikerjakan memang sudah biasa banjir,” terangnya.
Namun begitu, pihaknya berjanji 2017 mendatang akan dianggarkan kembali untuk pekerjaan lanjutan.
“Tahun depan akan kita usahakan untuk lanjutannya, jadi bertahap karena kalau sekaligus tidak mungkin karena anggaran yang tidak cukup,” pungkasnya. (JUNAIDI/FAIROZI)