SAMPANG, koranmadura.com – Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, dituding mengabaikan keselamatan peserta didik di SDN Labuhan III. Padahal pemerintah setempat telah menggelontorkan anggaran untuk sarana Pendidikan, namun bangunan gedung SDN tersebuy yang mengalami kerusakan parah dibiarkan tak tersentuh.
Akibatnya, puluhan siswa di SDN Labuhan III, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang, harus menjalani proses belajar-mengajar di rumah warga sekitar. “Gedung sudah retak semua, maka kami ungsikan para siswa ke rumah warga. Kami sendiri sangat khawatir ketika proses KBM berlangsung, bangunan tiba-tiba ambruk dan makan korban,” tutur S. Amir Faruq, salah seorang guru SDN Labuhan III, Rabu, 15 November 2017.
Amir berharap Disdik Sampang tidak mengutamakan perbaikan di wilayah kota saja. Di pedesaan pun harus diperhatikan. “Siswa di pedesaan juga mempunyai hak yang sama untuk bisa belajar dengan nyaman di dalam sekolah,” ujarnya.
Ketika dikonfirmasi Kabid Perencanaan Disdik Sampang, Ach Rojiun mengakui belum mengetahui ada kerusakan gedung SDN di Kecamatan Sreseh. Bahkan Rojiun meminta wartawan agar menyampaikan pada pihak sekolah tersebut agar secepatnya membuat laporan.
“Saya belum tahu kalau di sana ada sekolah rusak. Kalau ada yang rusak segera laporkan agar dianggarkan untuk segera diperbaiki. Kalau tahun anggaran 2018 tidak bisa, itu harus 2019 mendatang,” kilahnya. (MUHLIS/RAH)