PAMEKASAN, koranmadura.com – Adik kandung Bupati Pamekasan nonaktif Achmad Syafii yang kini berurusan dengan KPK, Halili menyatakan menolak dicalonkan sebagai bakal wakil bupati (wabup) dalam Pilkada Pamekasan mendatang. Kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menyatakan lebih memilih maju sebagai calon anggota DPRD pada Pemilu 2019.
Keputusan itu, kata pria yang kini menjabat sebagai Ketua DPRD Pamekasan itu, akan tetap dipertahankan sekalipun para ulama PPP yang memintanya untuk maju. “Saya yakin, para tokoh partai ini memahami keputusan saya,” katanya, Rabu, 8 November 2017.
Keputusan itu, jelas Halili, didasarkan pada pertimbangan matang. Salah satunya dampak kejiwaan pasca penahanan Bupati Pamekasan Achmad Syafii oleh KPK beberapa waktu lalu.
“Selain itu, saya merasa lebih bisa menyumbangkan potensi yang saya miliki di DPRD,” kata Halili.
Nama Halili kembali muncul di bursa bakal calon wakil Bupati Pamekasan dari internal kader PPP setempat. Selain Halili, beberapa nama lain di antaranya Ali Masykur, Ahmad Baidlawi, Fathor, dan Wazirul Jihad.
Sedangkan untuk bakal calon bupati, DPC PPP Pamekasan telah mengajukan 3 nama ke DPW PPP Jawa Timur. Ketiganya Khalilurrahman dan Badrut Tamam (politisi PKB) serta Rudy Susanto (pengusaha). (G.MUJ/RAH)