SUMENEP, koranmadura.com – Harga garam rakyat di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mulai anjlok. Sebelumnya Rp 2 ribu 5 ratus turun menjadi Rp 2 ribu 200 ratus per kilo gram. Dirasakan mulai sepekan terakhir.
Ketua Aliansi Masyarakat Garam (AMG) Sumenep, H Ubaidillah menyatakan penyebabnya faktor cuaca. Selain mempengaruhi harga, perubahan cuaca juga mempengaruhi kualitas garam rakyat. Awalnya bisa menghasilkan kualitas satu, namun saat ini maksimal bisa menghasilkan kristal putih kwalitas dua.
Akhir-akhir ini petani terpaksa harus panen dini karena khawatir turun hujan dengan intensitas tinggi yang menyebabkan garam setengah jadi kembali mencair. “Kemungkinan besar harga garam ke depan terus alami penurunan,” jelasnya.
Di Sumenep produksi garam tersebar di daerah daratan dan kepulauan, di antaranya Kecamatan Kalianget, Kecamatan Giligenting, Saronggi, Kecamatan Pragaan, Gapura, Kecamatan/Pulau Raas, Kecamatan/Pulau Sapeken, dan Kecamatan Arjasa Pulau Kengean.
Hingga saat ini Kabupaten Kalianget menjadi wilayah terluas dan terbesar penghasil garam di Sumenep. (JUNAIDI/RAH)