SUMENEP, koranmadura.com – Tahapan pelaksanaan Pemilihan Gubernur Provinsi Jawa Timur mulai dilakukan. Salah satunya pelaksanaan rekrutmen Panitia Penyelenggara Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS), serta rekrutmen Pengawas Pemilu tingkat Kecamatan (Panwascam).
Sebanyak 135 PPK dan 1001 PPS resmi dilantik, Senin, 27 November 2017. Dalam mengemban amanah sebagai pelaksana Pilgub Jatim, mereka mempunyai beban yang cukup berat. Sejak tahapan proses pendataan daftar pemilih hingga tahap penetapan pemenang kelak.
Menanggapi hal itu, Bupati Sumenep A Busyro Karim mengatakan bahwa sukses dan tidaknya pelaksanaan Pilgub 2018 itu tergantung petugas pelaksana, yakni PPK-PPS maupun Panwaslu Tingkat Kecamatan. Bahkan ia sempat menyindir agar orientasi kerja para petugas pemilu tersebut adalah kemanan dan kelancaran, bukan materi.
“Jika pelaksanaan Pilgub ini mau sukses, kuncinya hanya ada dua, yakni aman dan lancar, bukan kenyang,” kata Busyro dalam sambutannya saat menghadiri pelantikan PPK-PPS di Gedung Sanzibar.
Selain itu, lanjut Busyro kedua lembaga pelaksana Pilkada dan Pengawas Pilkada harus memperkuat koordinasi, baik secara horizontal sesuai strukturisasi kelambagaan maupun vertikal dengan memakai kekuatan masyarakat sipil. Sehingga terjadilah hubungan yang harmonis.
Penting juga lanjut Busyro, kedua lembaga itu melakukan pemantauan dan pengawasan yang inten, tujuannya tidak ada tindakan diskriminasi dan juga pemaksaan kepada calon pemilih saat akan menyalurkan hak pilik ke tempat pemungutan suara (TPS). “Karena jika pemilih datang karena ada pengaruh, itu tidak bagus,” jelasnya.
Tidak kalah pentingnya lanjut Busyro, pengawasan dilakukan kepada oknum yang biasa memainkan politik uang. “Jadi semuanya, baik Panwas maupun KPU harus nyatakan perang sama politik uang. Karena itu sudah melanggar Undang-undang,” ungkapnya.
Jika semua itu dilakukan, Busyro mengaku optimis pelaksanaan Pilgub Jatim akan berjalan dinamis dan lancar. Sehingga nantinya akan terpilih pemimpin yang baik. “Kami yakin nanti akan lahirkan demoktasi yang sejati. Jadi, kita harus jadi pejuang demokrasi,” tegasnya. (JUNAIDI/BETH)