BANGKALAN, koranmadura.com – Kegundahan Madura United tampaknya sudah menggumpal didada mereka. Puncak amarah itu meletus ketika peluang juara Madura United tertutup lantaran kalah 1-3 saat menjamu Bhayangkara FC, di Stadion Gelora Bangkalan, Rabu 8 November 2017 malam.
Dilansir goal.com, Manajer Madura United Haruna Sumitro pun mengecam kepemimpinan wasit, termasuk keputusan komisi disiplin PSSI yang memberikan kemenangan walk-over (WO) kepada Bhayangkara FC.
“Ternyata poin tidak perlu didapatkan dari lapangan, tapi bisa di atas meja, dan tidak perlu lagi berjuang 90 menit. Saya ingin sampaikan selamat kepada Bhayangkara FC yang sudah menjuarai liga lelucon ini,” cetus Haruna, Kamis 9 November 2017.
Sementara itu, pelatih Gomes de Oliviera tidak bisa menutup kekecewaan dengan kekalahan tersebut. Namun ia mengapresiasi pemain yang tetap tampil penuh semangat.
“Terima kasih kepada pemain yang sudah berjuang. Walau kalah jumlah pemain, kami tetap fight, melakukan semaksimal mungkin dan semampu kami. Mereka yang tersisa di lapangan sudah bermain mati-matian,” kata Gomes.
Bhayangkara FC sudah mengunci gelar juara liga 1 musim ini. Kemenangan yang diraih Evan Dimas dkk atas Madura United semalam, terbantu dengan tambahan dua poin dari Mitra Kukar yang dinyatakan kalah 0-3 atas Bhayangkara FC disertai denda Rp 100 juta karena dianggap melanggar regulasi sanksi Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, memastikan gelar juara liga 1 diraih Bhayanngkara FC. (FAIROZI)