SUMENEP, koranmadura.com – Meski kuota pupuk, khususnya Urea, masih minim, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, tetap optimis kebutuhan petani di daerahnya terhadap pupuk pada musim tanam kali ini terpenuhi.
“Untuk kebutuhan pupuk untuk musim tanam 2017-2018 saya nyatakan cukup,” kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (Dispertahotbun) Sumenep, Bambang Heriyanto.
Bambang mengungkapkan, kuota pupuk Urea yang tersedia sekarang memang masih 26 ribu ton dari yang seharusnya 51 ribu ton. “Tapi saya kira tidak ada masalah. Karena masih ada pupuk lain untuk menyuplai kekurangan kuota pupuk Urea,” tambahnya, menegaskan.
Dia tak menampik bahwa ketergantungan petani di daerahnya terhadap pupuk Urea sangat tinggi. Namun, pihaknya sudah mengimbau kepada petani agar tidak sepenuhnya bergantung kepada pupuk Urea.
Di samping itu, Bambang mengaku juga akan terus berusaha mengusulkan tambahan kuota pupuk. “Sebetulnya kuota pupuk saat ini bisa 26 ribu ton karena sudah ada tambahan dua ribu ton. Awalnya jatah pupuk untuk Sumenep hanya 24 ribu ton. Ke depan kalau kurang, kami siap mengusulkan tambahan kembali,” tegasnya.
Selebihnya, Bambang juga mengimbau agar masyarakat, khusus di daratan, ketika ingin melakukan penebusan pupuk bersubsidi menggunakan kartu tani yang telah disalurkan oleh pemerintah melalui masing-masing kelompok tani.
“Kartu tani ini banyak sekali manfaatnya. Salah satunya melindungi hak petani sebagai penerima pupuk bersubsidi. Dengan menggunakan kartu tani, bisa dipastikan pupuk bersubsidi itu tepat sasaran, tepat dosis, tepat waktu, dan tepat jumlah,” jelasnya. (FATHOL ALIF/MK)