SAMPANG, koranmadura.com – Desa Torjunan, Kecamatan Robatal, Sampang, Madura, Jawa Timur, akhir-akhir ini menjadi sasaran pencurian hewan (curwan). Minimnya patroli dari aparat keamanan di desa tersebut membuat warga setempat resah.
“Terakhir hari Rabu, 25 Oktober lalu, sapi milik Pak Madin (40) raib sekitar pukul 01.00 dini hari,” tutur Muadi (25) warga Dusun Laok Leke, Desa Torjunan, Kecamatan Robatal, kepada koranmadura.com, Rabu, 1 November 2017.
Muadi menceritakan, rumah korban letaknya tidak jauh dari hutan, sehingga sangat mudah pelaku curwan membawa kabur sapi yang berada di kandangnya.”100 meter dari arah selatan rumah korban itu ada hutan. Makanya ketika dicari bersama-sama oleh warga, ternyata di sana ditemukan empat ekor sapi yang hilang itu. Tapi pelakunya tidak ada,” ceritanya.
Setelah kejadian ini, warga setempat berjaga-jaga baik di gardu, rumah, maupun tempat-tempat yang dinilai rawan. Patroli warga cukup menguras tenaga karena tidak tidur sepanjang malam dan menjadi rentan sakit serta mengancam pada aktivitas pertanian pada pagi hari.
“Subuh warga baru tidur. Selama 2017 Dusun Laok Leke saja tiga kali. Pertama satu ekor sapi hilang, kedua dua ekor sempat dicuri tapi kembali, dan ketiga empat ekor tapi kembali. Di Dusun lainnya juga terjadi hal serupa. Kami harap penegak hukum, polisi untuk lebih memperhatikan kegelisahan warga Desa Torjunan, paling tidak menugaskan untuk membantu penjagaan desa kami,” keluhnya.
Sementara itu, Kapolres Sampang, AKBP Tofik Sukendar saat dikonfirmasi mengatakan akan menghubungi polisi sektor (polsek) yang ada di daerah desa tersebut.
“Saya panggil dulu Kapolsek Robatal, mau tanya apa yang sudah dilakukan untuk menindak lanjuti adanya penanganan ini. Soalnya Kapolsek Robatal selama ini belum ada laporan mengenai situasi yang berkembang di seputaran Polsek Robatal,” ujarnya. (MUHLIS/MK)