SAMPANG, koranmadura.com – Juhri (36), Mastuli (50), Hoiri (38) dan Madruji (45), keempatnya warga DusunTobedes, Desa Ketapang Timur, Kecamatan Ketapang, Sampang, Madura, Jawa Timur, tewas di sumur maut, di lingkungan madrasah milik ustaz Holi (40), warga desa setempat, Jumat, 17 November 2017, pukul 08.00 wib. Keempatnya diduga keracunan saat menguras sumur tersebut.
Untuk mengevakuasi keempat jenazah itu harus mendatangkan Badan Sar Nasional (Basarnas) Jatim ke lokasi. “Tim dari BPBD Sampang datang ke lokasi itu pukul 11.00 wib. Ketika hendak melakukan evakuasi ternyata kandungan beracun di dalam sumur masih pekat. Jadi harus memakai alat pernapasan oksigen. Berhubung kami tidak punya, maka kami koordinasikan ke Basarnas Jatim,” tutur Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang, Anang Joenaidi, kepada koranmadura.com.
Menurut Anang, petugas Basarnas tiba ke lokasi diperkirakan pada pukul 13.00 wib. “Ada tiga orang yang turun ke dalam sumur dengan memakai alat bantu pernapasan, yaitu Basarnas, TNI, dan BPBD sendiri. Evakuasi tidak langsung empat korban, melainkan dilakukan dua tahap; tahap pertama, tim berhasil mengeluarkan dua orang. Setelah itu tim istirahat. Kemudian dilanjutkan kembali (tahap dua) untuk mengeluarkan dua korban (lainnya),” katanya.
Anang belum bisa merinci nama korban pada dua tahapan tersebut. “Kalau nama dua korban yang dikeluarkan pertama kali saya tidak tahu. Tapi proses evakuasi selesai hingga pukul 16.00 wib,” tandasnya. (MUHLIS/RAH)