SAMPANG, koranmadura.com – Meski telah membayar retribusi sebesar Rp 1.500 per hari, 26 pedagang di Jl. Sikatan Pasar Srimangunan terancam akan dipindah lokasikan. Rencananya, mereka akan dipindah ke Pasar Margalela yang ada di Jl. Syamsul Arifin.
“Padahal setiap hari kami bayar karcis Rp 1.500 ke bagian pasar. Kalau kami pindah mau dapat uang dari mana, anak ada lima. Pendapatan kami setiap hari hanya Rp 30 ribu, hanya cukup buat beli lauk setiap hari,” ucap yayuk (40), pedagang buah asal Desa Omben, Kecamatan Omben.
Yayuk mengaku sangat keberatan untuk pindah dari Jl. Sikatan. Sebab ia sudah berjualan di jalan tersebut selama empat tahun.”Sudah empat tahun saya berjualan disini, dan sekarang disuruh pindah,” keluhnya.
Sementara Kepala UPT Pasar Srimangunan, Minarki Suroso menuturkan bahwa penarikan retribusi tersebut sudah tidak diberlakukan sejak seminggu yang lalu. Retribusi tersebut hanya untuk biaya kebersihan. “Sudah seminggu tidak ditarik lagi, mulai hari Rabu kemarin sampai sekarang sudah tidak ditarik lagi,” kelitnya.
Menurutnya, pedagang kaki lima yang biasa berjulan siang hari di Jl. Sikatan akan dipindahkan ke Pasar Margalela di Jl. Syamsul Arifin. Sementara pedagang kaki lima yang biasa berjualan malam hari di Jl. Sikatan akan dipindah ke Pujasera yang ada di Jl. Wahid Hasyim atau biasa dikenal sebagai GOR indoor Wijaya Kusuma. (MUHLIS/BETH)