SUMENEP, koranmadura.com – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sumenep, Madura, Jawa Timur mengaku kebingungan mengatasi orang gila (orgil) yang selalu meludahi mobil Bupati Sumenep, A Busyro Karim.
Menurutnya, orgil itu masih berusia di bawah umur. Biasanya selalu mangkal di jalan raya dekat lampu merah. “Sudah tiga kali kami amankan, tapi tetap berjalan,” kata Kasatpol PP Sumenep, Fajar Rahman.
Fajar Rahman menjelaskan, saat penangkapan pertama, dia langsung diserahkan pada keluarganya. “Keluarganya bilang terima kasih karena sudah lama dicari, tapi tidak ketemu. Katanya, dia sudah lama mengalami penyakit jiwa (stres). Kami bilang jangan dikasi kalau mau jalan lagi,” kata Fajar.
Beberapa hari berselang, lanjut Fajar, dirinya ditelpon oleh ajudan Bupati Sumenep karena orgil itu meludahi mobil Bupati lagi. “Setelah itu, kami cari lagi dan kami suruh anggota mengamankan (orgil itu),” jelasnya.
Untuk kedua kalinya diserahkan kepada orangtuanya. Kali ini, masih kata Fajar, pasukan Penegak Perda menyarankan keluarganya agar memperketat pengawasan agar tidak berkeliaran lagi karena sangat mengganggu ketertiban umum, terutama bagi pengendara. “Saat itu langsung digundul,” jelasnya.
Akan tetapi, beberapa hari berikutnya, lagi-lagi Fajar mengaku mendapat telepon, kali ini dari salah satu staf Anggota DPR RI. Katanya, ada orgil menepuk body mobilnya. Mendapat laporan tersebut, Pol PP kembali mencari orgil itu. Target ditemukan di dekat pertokoan sedang bersembunyi ketika melihat petugas. Orgil itu pun diserahkan ke Dinas Sosial (Dinsos). Harapannya diberi pembinaan dengan cara direhabilitasi.
Namun beberapa hari setelahnya, sambung Fajar, dirinya kembali mendapat laporan ada orang gila mengamuk di jala raya. Setelah didatangi ternyata orang yang sama.
“Padahal pemuda ini sering kami amankan ke Dinsos. Mestinya Dinsos memfasilitasi agar direhabilitasi, baik di Menur, Malang, atau Sidoarjo,” ungkapnya. (JUNAIDI/RAH)