SUMENEP, koranmadura.com – Warga Kecamatan Kangayan, Pulau Kangean, Sumenep, Madura, Jawa Timur, diresahkan penyakit kusta. Hal itu dikatakan oleh masyarakat Pulau Kangean, Badrul Aini.
Berdasarkan laporan dari masyarakat, setidaknya 20 warga positif terjangkit kusta. “Itu berada di satu desa, yakni Desa Torjek, Kangayan,” kata Badrul saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis, 16 November 2017.
Menurutnya, jumlah tersebut bisa bertambah, karena penyakit tersebut mudah menular. “Jumlah itu yang berhasil dideteksi. Kemungkinan akan bertambah,” jelasnya.
Ia berharap, Dinkes Sumenep segera turun tangan. “Harapan kami petugas dari Dinas Kesehatan segera bertindak tegas. Agar tidak semakin meluas,” tegas anggota DPRD Sumenep itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumenep dr A Fatoni belum bisa dikonfirmasi.
Sebelumnya, Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinkes Sumenep, Dwi Regnani, mengatakan penyakit kusta di 2017 cenderung meningkat.
Misalnya, di 2015, jumlah yang terdaftar di Dinkes sebanyak 424 orang, dan jumlah penderita kusta baru di tahun 2016 ialah 361 orang. Sementara 109 penderita merupakan sisa di tahun 2015. Apabila dijumlahkan menjadi 470 penderita.
Salah satu faktor meningkatnya penderita kusta karena petugas kesehatan kuramh aktif mencari dan menemukan penderita kusta untuk ditanggulangi. Selain itu, menurut Dwi, saat ini masyarakat sudah banyak yang sadar dan mau berobat.
Sesuai data di Dinkes Sumenep, dari jumlah penduduk sebanyak 1.072.113, yang terdaftar sebagai penderita kusta ialah 4.70 orang. Data itu menunjukkan, per 10 ribu penduduk, sebanyak 4,38 persesn terjangkit kusta.
Masih berdasarkan data di Dinkes, diketahui bahwa angka kematian akibat penyakit kusta per 10 ribu penduduk ialah 3,37 persen. Sementara dari jumlah penderita yang terdaftar itu, sebanyak 5,21 persen mengalami cacat. Sedangkan jumlah anak-anak terjangkit kusta sebanyak 7,38 persen. (JUNAIDI/MK)