SAMPANG, koranmadura.com – Suhadi, warga Dusun Sloros, Desa Birem, Kecamatan Tambelangan, Sampang, membacok H. Sodikin dan H. Subeh, warga setempat dengan menggunakan senjata tajam (sajam).
Kasatreskrim Polres Sampang, AKP Hery Kusnanto saat dikonfirmasi menceritakan, peristiwa tersebut terjadi pada Minggu sore, 10 Desember 2017, sekitar pukul 15.00 wib.
Kejadian bermula saat Suhadi mendatangi rumah H Sodikin dan kemudian mengamuk. Tidak hanya mengamuk, Suhadi diketahui juga melakukan pengejaran terhadap H. Sodikin dengan menggunakan sajam serta melakukan pembacokan.
“Kejadian itu diketahui warga. H. Subeh bersama warga lainnya bermaksud ingin melerai, tapi Suhadi tetap mengamuk dan membacok H. Subeh dan H. Hasib. Karena sudah dua korban di bacok, warga kemudian melempar batu kepada pelaku karena khawatir terjadi pembacokan yang mengakibatkan Suhadi meninggal dunia,” ucap AKP Hery Kusnanto.
Hery mengatakan, untuk saat ini, H. Subah dan H. Sodikin dirujuk ke rumah sakit Pamekasan karena keduanya mengalami luka robek yang parah. “H. Subeh mengalami luka robek di bagian kepala bagian belakang, 3 jari tangan kanan hampir putus dan telapak kaki kanan juga robek.
Kemudian H. Sodikin mengalami luka robek di pinggang dan pergelangan tangan kanan hampir putus. Tapi sebelumnya korban ini dibawa ke Puskesmas Tambelangan.
Suhadi diduga mengidap gangguan jiwa. Namun kabar yang berkembang di masyarakat, pembacokan tersebut diduga karena asmara. “Dan Suhadi diduga mengalami gangguan jiwa setelah dijelaskan oleh dokter rumah sakit jiwa Lawang, Surabaya,” paparnya. (MUHLIS/MK)