SUMENEP, koranmadura.com – Cuaca ektrem sejak dua pekan terakhir di perairan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, berdampak pada kenaikan harga ikan laut.
Salah satunya harga ikan tongkol yang biasanya Rp 15 ribu melejit menjadi Rp 25 ribu. “Rata-rata harga ikan tongkol naik Rp10 ribu,” kata Rusdi (35), salah seorang pedagang ikan asal Kecamatan Guluk-Guluk.
Menurutnya, harga ikan melejit karena banyak nelayan tidak melaut akibat cuaca tidak mendukung. Selain itu, hasil tangkapan ikan juga berkurang. “Sekarang ikan tidak ada, bahkan saya sampai mengulak ke Pasean, Pamekasan,” ucapnya.
Senada dikatakan oleh Ahmad Rasyid. Pedagang ikan asal Ambunten ini mengatakan harga ikan pindang satu keranjang mencapai Rp 75 ribu, padahal sebelumnya Rp 50 ribu.
Minimnya tangkapan itu dibenarkan oleh Ramawi, nelayan asal Desa Dapenda, Kecamatan Batang-Batang. “Kami sudah dua minggu tidak melaut, karena cuaca tidak mendukung,” ucapnya, Rabu, 6 Desember 2017.
Apalagi menurutnya, pekan lalu dua nelayan asal Desa Longos, Kecamatan Gapura, jadi korban kecelakaan laut saat hendak mencari ikan di perairan Bintaro, Gapura. “Bagi nelayan yang memaksakan diri, hanya mencari ikan di daerah pinggir pantai saja. Kalau sampai ke tengah tidak berani. Makanya hasil tangkapan sedikit,” jelasnya.
Selama cuaca membahayakan, lanjutnya, banyak nelayan memanfaatkan waktu dengan memperbaiki perahunya yang bocor dan alat tangkapnya seperti jaring dan mesin perahu. “Apabila cuaca buruk ini tidak segera normal, bisa-bisa dapur tidak ngepul,” tandasnya. (JUNAIDI/RAH)