SUMENEP, koranmadura.com – Sejumlah pedagang Pasar Anom Baru mendatangi kantor Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, Jumat, 22 Desember 2017. Mereka mengeluhkan kondisi terbaru pasar tradisional terbesar di kabupaten paling timur Pulau Madura, khususnya Blok A.
Para pedagang berinisiatif menemui Bupati Sumenep supaya aspirasi dan keluhan mereka langsung bisa didengarkan oleh orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep. “Selama ini, kami sudah sering bertemu dengan bawahan Bupati yang terkait dengan pasar, tapi tetap tidak ada respons positif. Makanya, kami ingin bertemu Bupati langsung,” ujar koordinator pedagang, Lukman Hakim.
Dia menuturkan, kondisi terbaru Blok A Pasar Anom Baru sangat memperihatinkan. Sudah dua hari ini lampu di gedung yang baru diresmikan 2016 lalu mati karena dicabut oleh PLN. Akibatnya, para pedagang, terutama yang posisi kios atau losnya di dalam gedung tidak bisa berjualan dengan maksimal.
“Jadi, ini adalah puncak dari keresahan kami. Sejak lampu di Blok A dimatikan, kondisinya gelap gulita, sehingga kami tidak bisa berjualan. Padahal sumber pendapatan kami dari toko di dalam gedung. Di rumah ada anak dan istri yang harus kami beri nafkah,” ujarnya.
Upaya mereka bertemu langsung dengan Bupati tak kesampaian. Di depan pintu masuk kantor Bupati, mereka hanya ditemui Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Fajar Rahman dan Kepala Bagian Perekonomian Setkab Sumenep, Mustangin.
Mustangin menyampaikan, Bupati tidak bisa menemui para pedagang karena ada acara. Namun dia mengaku akan menyampaikan keinginan para pedagang pasar baik kepada Bupati dan kepada dinas teknis, dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag). “Paling tidak persoalan lampu itu bisa segera ditangani,” katanya. (FATHOL ALIF/RAH)