SUMENEP, koranmadura.com – Tulisan “LAUNCHING AND VISIT CALENDAR OF EVENT SUMENEP 2018” di panggung utama launching Visit Sumenep 2018 menjadi bahan tertawaan pengamat pariwisata, A. Faidhal Rahman.
“Dari foto yang beredar di media sosial kok tertulis Launching and Visit Calendar of Event Sumenep 2018. Padahal mungkin maksudnya kan Launching Visit Sumenep 2018,” gerutu Ketua Prodi Manajemen Perhotelan Pendidikan Vokasi Universitas Barawijaya, Malang.
“Kalau maksudnya adalah launching visit, seharusnya The Launching of Visit Sumenep 2018. Lha ini amburadul kayak gini, gimana mau menarik wasatawan mancanegara ke Sumenep,” ungkapnya terkekeh.
Ia mengaku sangat terenyuh melihat pengembangan pariwisata di Sumenep yang seakan tidak diurus dengan serius. Padahal, menurutnya, Sumenep memiliki potensi wisata yang cukup bagus. “Bila dikelola dengan baik, tidak harus ada orang Madura merantau ke Malaysia menjadi kuli bangunan, apalagi ke Arab Saudi hanya untuk menjadi babu,” ucapnya.
Program unggulan pemkab Sumenep ini dilaunching oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara (Deputi BP3N) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Esthy Reko Astuti bersama Bupati Sumenep Busyro Karim dan Wakil Bupati Achmad Fauzi, di Balairang Soesilo Soedirman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kantor Kemenpar, Selasa, 5 Desember 2017.
Kegiatan ini merupakan upaya mempromosikan potensi pariwisata dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur (Jatim) yang tahun ini menargetkan kunjungan 15.000 wisatawan mancanegara (wisman) dan 1,1 juta wisatawan nusantara (wisnus). Mereka akan disuguhi 36 even unggulan yang akan digelar dalam setahun penuh. (MADANI/MK/RAH)