SUMENEP, koranmadura.com – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, memprediksi hasil produksi jagung pada musim tanam 2017-2018 akan meningkat dibanding musim tanam sebelumnya.
Sebab, menurut Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (Dispertahotbun) Sumenep, Bambang Heriyanto, pada musim kali ini ada program kemitraan jagung hibrida.
“Dengan adanya program kemitraan jagung hibrida itu, otomatis produksi jagung pada musim ini akan meningkat dari musim tanam sebelumnya,” kata pria yang akrab disapa Bambang itu.
Dia optimis, dengan adanya program kemitraan jagung hibrida tersebut lambat laun akan mengubah kecenderungan petani, dari menanam jagung lokal ke jagung hibrida.
Seperti diketahui, pada musim tanam sebelumnya, petani di kabupaten paling timur Pulau Madura masih lebih banyak menanam jagung lokal. Dari luas lahan sekitar 117 ribu hektar, 60 sampai 75 persen ditanami jagung lokal.
“Padahal perbandingan hasil produksi jagung lokal dengan jagung hibrida sangat jauh. Kalau jagung lokal, per hektare maksimal menghasilkan hanya 3 ton. Tapi kalau jagung hibrida, kalau ditanam dengan baik, bisa mencapai 12 ton perhektare,” pungkasnya, menjelaskan. (FATHOL ALIF/MK)