SUMENEP, koranmadura.com – Cuaca buruk yang melanda sebagian wilayah perairan di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, selama beberapa hari terakhir menyebabkan stok komoditas di wilayah kepulauan berkurang. Salah satunya tabung elpiji ukuran 3 kg.
Seperti diketahui, pengiriman barang-barang kebutuhan sehari-hari masyarakat ke wilayah kepulauan tertahan di pelabuhan Kalianget, termasuk pengiriman tabung elpiji ke kepulauan, salah satunya ke Pulau Kangean.
“Kalau cuaca buruk, biasanya stok elpiji di kepulauan berkurang. Sehingga berpengaruh kepada harganya,” tutur Jailani, salah seorang warga Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean.
Pria yang memiliki pekerjaan mengangkut elpiji dari pelabuhan Kalianget ke Kangean ini menuturkan, dalam kondisi cuaca normal, tiap bulan dirinya bisa mengangkut elpiji dua sampai tiga kali. Namun jika kondisi gelombang sedang tak bersahabat, sebulan hanya bisa sekali.
“Kalau harganya, yang di sini 16 ribu, di sana (kepulauan) bisa-bisa 36 ribu. Soalnya, kan, stoknya sedikit. Elpijinya sulit di sana,” tambah dia.
Sementara itu, Petugas Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kalianget, Welliyanto mengungkapkan bahwa pada bulan ini kondisi cuaca di perairan Sumenep memang tidak tentu.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), menurutnya cuaca buruk terjadi pada 18 sampai 22 Desember lalu. “Setelah tanggal 22, cuaca kembali normal. Tapi pada tanggal 26 gelombang kembali naik,” ujarnya.
Karena itu, pihaknya mengimbau kepada semua operator kapal maupun pemilik perahu agar tidak beraktifitas selama kondisi cuaca belum kembali normal. “Khawatir terjadi hal-hal tak diinginkan di tengah laut,” ujarnya. (FATHOL ALIF/MK)