SUMENEP, koranmadura.com – Untuk mengenalkan hasil produk wirausaha muda, Pusat Inkubator Wirausaha Sumenep (PIWS) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sumenep menggelar bazar di kampus setempat.
Direktur PIWS Khoirul Asiah menjelaskan, PIWS dalam hal bisnis masih langkah awal. Menurutnya, PIWS telah mempercayakan kepada Wirausaha Muda Sumenep (WMS) untuk membimbing para alumni pelatihan angkatan 2017 di sektor riil bisnis.
“Insya Allah, Januari 2018 WMS telah siap untuk melaunching outlet untuk memasarkan seluruh produk wirausaha 2017,” kata Irul, sapaan akrabnya, Rabu, 27 Desember 2017.
Namun demikian, lanjut Irul, pihaknya masih harus berbenah, sebab berdasarkan hasil evaluasi dari program tahun 2017 banyak sekali yang harus diperbaiki. “Kami akan terus berbenah, baik dari sisi teknis maupun non teknis banyak sekali yang harus diperbaiki,” ujarnya.
Ia mencontohkan, bantuan peralatan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Sumenep yang datangnya tergolong telat. Sebab realisasinya di akhir program, sehingga sangat berdampak pada percepatan pengembangan bisnis para peserta yang dibimbing oleh Wirausaha Muda Sumenep (WMS).
“Kami lihat semangat peserta tak surut sedikitpun, walaupun selalu kekurangan peralatan, mayoritas jenis usaha mampu menjalankan bisnis dengan baik, di antaranya roti, kue, catering, olahan daging, bengkel, design grafis, percetakan, pertanian lebah madu, aneka minuman, dan lainnya,” ungkapnya.
Bazar yang digelar PIWS ini dihadiri oleh Bupati Sumenep, A Busyro Karim. Bahkan, orang nomor satu di Sumenep tersebut sempat mencicipi aneka menu olahan dari para peserta Wirausaha Muda Sumenep, seperti mencoba jamu kuat tahan lama ‘Madu Kelinci’, bakso dan beberapa olahan lainnya. “Hasil produk para peserta Wirausaha Muda enak-enak, apalagi jamu kuatnya mantap,” ucapnya singkat. (*/MADANI/MK)