SUMENEP, koranmadura.com – Dari tahun ke tahun, alokasi Dana Desa (DD) yang diterima Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus mengalami peningkatan. Bahkan dalam tiga tahun terakhir, kabupaten paling timur Pulau Madura sudah mendapat kucuran DD lebih setengah triliun rupiah.
Dimulai 2015, Sumenep mendapat kucuran dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) itu sebesar Rp 94,8 miliar. Tahun berikutnya, anggaran DD yang diterima seluruh desa di Sumenep mengalami peningkatan cukup signifikan. Secara keseluruhan, di 2016 kabupaten yang terdiri dari 27 kecamatan ini mendapat kucuran DD sebesar Rp 212,9 miliar.
Tahun ini, anggaran DD yang diterima kembali naik, menjadi Rp 271,7 miliar. Apabila ditotal sejak 2015 hingga 2017, Sumenep telah menerima DD sebesar Rp 577 miliar lebih.
Anggaran besar tersebut mengalir ke seluruh desa di Sumenep, belum termasuk Alokasi Dana Desa (ADD). Jika ditambahkan dengan ADD, jumlahnya bisa lebih banyak lagi.
Bupati Sumenep, A. Busyro Karim mengakui dalam pelaksanaannya masih terdapat kendala. Busyro menyontohkan realisasi DD setiap tahun selalu mengalami keterlambatan. Misalnya tahun ini, realisasi pencairan DD tahap II baru mencapai 68.64 persen. “Masih ada 103 desa belum mencairkan,” ujarnya.
Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep ini mengungkapkan kendalanya, salah satunya berkaitan dengan masalah kualitas sumber daya aparatur desa. “Hal itu berkitan dengan latar pendidikan kepala desa, serta konteks implementasi DD yang masih baru. Tentu, semua desa masih beradaptasi dengan dengan program baru ini,” ujar Busyro. (FATHOL ALIF/RAH)