SUMENEP, koranmadura.com – Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) 2017 Sumenep, Madura, Jawa Timur, memantau realisasi bantuan dana tersebut di sejumlah tempat, dimulai sejak Rabu, 13 hingga 19 Desember. Jadwal tersebut sudah ditentukan oleh Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Sumenep.
Tim itu terdiri dari tujuh satuan operasi perangkat daerah (SOPD) pengguna anggaran DBHCHT. Di antaranya Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans), Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskop dan UM), Dinas Kesehatan (Dinkes), RSUD H Moh Anwar, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Dispertahortbun), dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
“Tujuannya untuk memastikan realisasi bantuan yang dibiayai melalui DBHCHT yang direalisasikan masing-masing OPD,” kata Suhermanto, anggota tim monev, Rabu, 13 Desember 2017.
Hari pertama tim monev melakukan peninjauan di 10 titik, di antaranya di Puskesmas Dungkek, Puskesmas Batang-Batang, bantuan peralatan pembuatan genting di Andulang Kecamatan Gapura, bantuan sarana produksi di Desa Romben Barat Kecamatan Dungkek, Padat Karya di Desa Batang-Batang Daya Kecamatan Batang-Batang.
Selain itu, juga mengkroscek bangunan handtraktor di Desa Batang-Batang Daya Kecamatan Batang-Batang, bantuan handtraktor di Desa Legung Timur Kecamatan Batang-Batang, bantuan roda tiga di Desa Legung Timur Kecamatan Batang-Batang, bantuan di dua lokasi Desa Romben Guna Kecamatan Dungkek, dan bantuan rumah kompos di Desa Kolpoh Kecamatan Batang-Batang.
“Hasil moniv hari ini alhamdulillah sudah terealisasi semua sesuai dengan juknis yang ada,” ujar Suhermanto.
Dia berharap bantuan yang digelontorkan pemerintah dimanfaatkan sebaik mungkin, guna meningkatkan taraf perekonomian masyarakat ke depan. “Supaya bantuan yang telah direalisasikan oleh pemerintah benar-benar dirasakan langsung oleh masyarakat penerima,” tandasnya. (ADV/JUNAIDI/RAH)