PAMEKASAN, koranmadura.com – Beberapa hari setelah Laskar Pembela Islam (LPI) melakukan sweeping tempat prostitusi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menutup lima tempat karaoke.
Baca juga:
- Buntut Sweeping, Laskar Pembela Islam Laporkan Pelaku Penganiayaan ke Polisi
- Tempat Prostitusi Ditutup, Laskar Pembela Islam Gelar Zikir
- Tempat Prostitusi dan Karaoke di Pamekasan Ditutup
- Mobil LPI Dirusak Saat Sweeping Tempat Prostitusi di Pamekasan
- Bentrok dengan Beking Prostitusi, 5 Anggota LPI Dilarikan ke Rumah Sakit
- Senin, Anggota LPI Pamekasan Laporkan Pelaku Penyerangan
- Ini Alasan LPI Pamekasan Sweeping Tempat Prostitusi
Lima tempat hiburan itu masing-masing karaoke Putri, Kampung Kita, Pujasera, Dapur Desa, dan Kingwan.
Penutupan lima tempat karaoke tersebut disampaikan langsung oleh Kabid Penegakan Perundang-undangan Satpol PP Pamekasan, Mohammad Yusuf Wibiseno, di depan ribuan massa Laskar Pembela Islam (LPI) di lapangan Pendopo Ronggosukowati Pamekasan, Senin, 22 Januari 2018.
Menurut Yusuf Wibiseno, penutupan tempat karaoke tersebut dilaksanakan pada Jumat malam, 19 Januari 2018.
Penutapan itu disaksikan oleh Wakil Bupati Khalil Asy’ ari, Kapolres Ajun Komisaris Besar Polisi Teguh Wibowo, Dandim 0826 Letkol Inf Nuryanto, serta anggota LPI dan sejumlah ulama Pamekasan.
“Sudah kami tutup secara permanen, disaksikan langsung Forpimda,” kata Yusud Wibiseno, di depan ribuan massa LPI.
Sementara itu, Panglima LPI Madura, Abd. Aziz menyampaikan banyak terima kasih kepada pemerintah yang telah menutup tempat-tempat maksiat di Pamekasan. “Tetapi kami akan bertindak lagi jika tempat karaoke dan tempat prostitusi kembali dibuka,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah massa LPI melakukan sweeping tempat prostitusi di Desa Ponteh, Jumat 19 Januari 2018. Laksar mendapat perlawanan dari warga sehingga 5 anggota LPI mengalami kuka, patah tulang dan rontok giginya. Lima orang warga Desa Ponteh juga menjadi korban dalam bentrokan itu. (RIDWAN/MK)