Oleh: Husnayain*
Keringat menjadi hujan baluti tubuh
Mata keram bak karang juga kerang kerap terkarang
Selimuti diri nyeri berseri dari serangan sang ratu kantuk
Bersandar pada dinding lelah
Berpijak pada lantai letih
Menghadap pada asa harap
Juang diri pada arah bangsa
Lelah terabai semangat terkobar bakar
Jemput singgah gubuk sibuk
Pada lubuk jiwa dada muida
Terpatri membungkam legam logam bongkah langkah
Sempat sempit waktu terhimpit
Memaksa lakukan capai masa akan datang
Genggam kapal jari tangan
Membungkuk hadap kepala tuju arah depan
Lutut tersimpuh kaki terapit
Lelah bersalah pada arah
Lelah berserah pada resah
Selimut lelah bersemayam dalam tubuh tak gairah
Sejumpuh rindu membekas pada gumpalan lelahnya penantian
*Mahasiswa Prodi Tasawuf dan Psikoterapi INSTIKA Guluk-Guluk