PAMEKASAN, koranmadura.com – Sweeping tempat prostitusi yang dilakukan Laskar Pembela Islam (LPI) di Desa Ponteh dan berujung bentrok dengan warga berbuntut panjang. LPI laporkan pelaku penganiayaan ke Polres Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Senin, 22 Januari 2018.
Laporan dilakukan oleh Panglima LPI Madura, Abd. Aziz serta anggota laskar yang mengalami luka dan patah tulang. Pantauan koranmadura.com, mereka jalan kaki dari Pendopo Ronggosukowati ke Mapolres Pamekasan.
Panglima LPI Madura, Abd. Aziz meminta kepada pihak kepolisian untuk menuntaskan kasus penyerangan yang dilakukan warga yang diduga beking dari tempat prostitusi di Desa Ponteh, Kecamatan Galis, Pamekasan.
“Pihak kepolisian harus bertindak tegas, kasus ini harus segera diselesaikan secara tuntas,” kata Abd. Azis tanpa menyebutkan identitas orang-orang yang dilaporkan ke polisi.
Sementara itu, Kapolres Pamekasan Ajun Komisari Besar Polisi Teguh Wibowo mengatakan laporan yang dilayangkan LPI akan segara ditindaklanjuti. “Mudah-mudahan proses penyidikan bisa berjalan lancar,” terangnya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah massa LPI mendapat perlawanan dari warga saat melakukan sweeping tempat prostitusi di Desa Ponteh, Jumat 19 Januari 2018. Akibatnya, 5 anggota LPI mengalami kuka, patah tulang dan rontok giginya.
Selain dari pihak laskar yang menjadi korban, lima orang warga Desa Ponteh juga menjadi korban dalam bentrokan itu. Masing-masing bernama Agus Aini (35), Satruki (45), Hamidi (28), Hamid (28) dan Suramlah (55). (RIDWAN/MK)