SUMENEP, koranmadura.com – Harga buah kelapa di tingkat petani di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus merosot. Salah seorang petani asal Desa Longos, Gapura, Sumenep, Mahmudi mengatakan murahnya harga kelapa merupakan upaya sistematis memiskinkan para petani yang sudah tidak berdaya.
“Saya tidak sekadar bicara. Harga buah kelapa sekarang Rp 800 per buah, itupun kalau sangat besar. Kalau buah kelapa yang tidak masuk (kecil), dihargai hanya Rp 300 per buah, bahkan tidak ada yang mau beli. Sementara harga-harga barang di pasaran yang dibeli petani, seperti beras sekarang sudah Rp 37 ribu per gantang. Sangat tidak imbang, kalau rakyat yang beli barang yang dijual pemerintah, harganya selangit. Sebaliknya, kalau rakyat yang menjual justru dihargai sangat rendah. Seperti tidak punya pemerintah saja rakyat ini,” ucapnya, Senin, 22 Januari 2018.
Sebelumnya, harga buah kelapa masih cukup bagus. Rp 2000 hingga Rp 2500 per buah kelapa. “Sedangkan duggannya (buah kelapa mudanya), lebih mahal lagi, bisa Rp 3000 bahkan lebih. Itu di bulan Ramadan. Tapi, sekarang sudah jatuh juga. Hanya dihargai Rp 1000 per duggan,” ujarnya.
Kehadiran kelompok tani, kata Mahmudi, hanya membantu kebutuhan pupuk. Selain itu poktan, gapoktandes, gapoktancam, hingga di atasnya, tak banyak membantu petani di bidang lainnya. “Poktan dan Gapoktan hanya urusan pupuk. “Kalau masalah harga jual hasil pertanian para petani, poktan dan gapoktan tak berdaya meninggikan dari harga yang telah ditetapkan pemerintah, seperti saat pembelian gabah, beberapa waktu lalu. Gabah petani dibeli pemerintah dengan sangat murah. Eh, sekarang beras yang dijual oleh pemerintah, berlipat-lipat mahalnya. Pemerintah malah diam, seolah tidak tahu menahu dengan masalah harga,” ucapnya.
Mahmudi mengaku sebenarnya sangat berharap, para petani tidak terus menerus dipermainkan. “Para pengusaha dan pemerintah jangan berlama-lama bersekongkol. Bila benar mereka kongkalikong hingga membiarkan rakyat terus tertindas, berhentilah dan segera bertobatlah, karena Tuhan pasti tidak akan terima bila rakyat lemah terus-menerus dipermainkan,” ujarnya. (RAH)