JAKARTA, koranmadura.com – Video Wali Kota Mataram Ahyar Abduh menendang anggota Satpol PP viral di media sosial. Aksi itu terjadi setelah pelantikan Kepala Satpol PP di depan kantor Pemkot Mataram.
Dari foto yang beredar terlihat sejumlah pria yang memakai kaos berkerah warna hitam itu berdiri di lapangan. Ahyar yang memakai jas dan berpeci hitam itu terlihat mengayunkan tendangannya ke arah anggota Satpol PP.
Pihak Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri) menyatakan sampai saat ini belum mengetahui alasan Ahyar menendang anggota Satpol PP tersebut. Meski begitu, setiap pejabat diminta untuk berhati-hati dalam melakukan sesuatu.
“Kita belum tahu konteks tindakan pak Wali Kota melakukan hal yang demikian. Apa pun yang diperbuat seorang Wali Kota yang notabene adalah public figure tentunya akan menjadi perhatian publik,” kata Direktur Fasilitas Kepala Daerah, DPD dan Hubungan antar lembaga (FKDH) Kemendagri, Akmal Malik, dalam keterangannya, Senin (22/1/2018) malam.
Akmal juga mengimbau seluruh kepala daerah untuk menghindari perbuatan yang dapat ditafsirkan secara beragam oleh masyarakat. Terlebih lagi, sambung Akmal, 2018 merupakan tahun politik di mana setiap tingkah laku pejabat akan menuai sorotan.
“Kita mengimbau kepada semua kepala daerah untuk menghindari perilaku yang bisa diterjemahkan secara multitafsir oleh publik. Bila seorang wali kota adalah pesilat, tentu wajar mempertontonkan jurus silat di arena silat atau sejenis. Tapi menjadi janggal bila hal itu dilakukan di dalam kantor atau di tempat yang tidak semestinya,” ujarnya.
“Maka, mari bersikap yang lebih terukur dan tidak menimbulkan praduga yang tidak semestinya,” sambungnya.
Peristiwa yang ramai dibahas itu ketika Ahyar melantik Kepala Satpol PP Mataram Bayu Pacapati pada 17 Januari 2018, di Kantor Wali Kota Mataram, Jl Pejanggik, Mataram, NTB. Usai menyematkan tanda jabatan dan memberikan komando, Ahyar memberikan instruksi kepada anggota Satpol PP.
Saat itulah muncul permintaan untuk tes fisik. Sejumlah anggota Satpol PP yang berbaris mengenakan kaos berkerah pun mendapat ayunan tendangan dari Ahyar. Namun, Bayu memastikan jika aksi itu sebagai pembiaran kekerasan.
“Itu bentuk keakraban kami dengan satuan kami pembina kami, Pak Wakil dan Wali. Itu biasa di Satpol PP, bukan membiasakan kekerasan, itu salah,” jelas kata Kepala Satpol PP Kota Mataram Bayu Pancapati, Selasa (23/1/2018).
sumber: detik.com