SAMPANG, koranmadura.com – Ketua LSM Jaka Jatim Koorda Sampang, Madura, Jawa Timur, dan salah seorang wartawan senior, Kamaluddin, yang merasa dirugikan karena namanya tercatut dalam penerima proyek DAU 2017 yang dikucurkan oleh pemerintah daerah setempat, menemui Bupati Fadhilah Budiono, Senin, 29 Januari 2018.
Sidik mengatakan kedatangannya kepada bupati Sampang untuk mengklarifikasi dan mengungkap dalang pencatut tersebut. “Kami meminta tolong kepada bupati untuk mencarikan solusi siapa pelaku dari pencatutan ini. Tapi setelah saya menghadap, malah bupati kebingunganan. Padahal kami ini juga bingung untuk mencari siapa dalangnya,” tuturnya.
Selain menyebut birokrasi Sampang tidak beres lagi karena tidak sanggup lagi mengatur bawahannya, Sidik juga mengaku berencana menempuh jalur hukum. “Kalau nanti tidak ada kejelasan dan solusi yang tegas dari bupati, maka persoalan ini harus dibawa ke ranah hokum, karena nama lembaga kami dirugikan. Kami tidak mau main-main pada persoalan ini,” ancamnya.
Hal senada diungkapkan Kamaluddin. “Kami kecewa, karena profesi jurnalis sudah dicederai atas pencatutan nama ini. Maka dari itu kami datangi langsung Bupati untuk mengklarifikasi dalang dari semua persoalan ini,” terangnya.
Saat dikonfirmasi, Bupati Fadhilah Budiono terkesan melindungi pelaku pencatutan tersebut. “Saya hanya menerima data finalisasi pengerjaan proyek selama 2017. Jumlahnya sebanyak 1.027 paket proyek. Ini persoalannya bukan hanya pencatutan nama, melainkan juga nama penerima paket proyek ditemukan ganda. Bahkan hingga tujuh kali tertera di list itu,” ucap Fadhilah Budiono di hadapan kedua korban, Senin, 29 Januari 2018.
Menurut Fadhilah, beberapa nama dalam list itu merupakan oknum wartawan, oknum LSM, dan aparat penegak hukum (APH). “Kalau tahun 2017, saya memang tidak tahu. Apakah proyek itu dikerjakan atau tidak. Dengan adanya pencatutan nama ini, mungkin oknum OPD yang bermain. Saya berencana akan kumpulkan kabid-kabid dan juga kepala dinas. Semoga ke depan, kami tidak ingin ada kejadian seperti ini lagi. Kami berharap Sampang lebih baik,” harapnya. (MUHLIS/RAH)